Palu, Sulawesi Tengah — Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) menunjukkan komitmen kuat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan dengan mendukung penuh upaya pemberdayaan pelaku usaha mikro, khususnya para nasabah Permodalan Nasional Madani (PNM) di Kota Palu.
Dukungan tersebut diwujudkan dalam bentuk sinergi program pengembangan kapasitas usaha, pelatihan kewirausahaan, serta akses terhadap pendampingan dan pembiayaan yang berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah daerah untuk memperkuat peran pelaku UMKM sebagai pilar utama perekonomian daerah pascapandemi.
Sinergi Pemda dan Lembaga Pembiayaan untuk Kemandirian Ekonomi
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sulteng, Dr. Mulyadi Lawira, menyampaikan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi kiprah PNM, khususnya melalui program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) yang telah menjangkau ribuan pelaku usaha perempuan di Palu dan wilayah sekitarnya.
“PNM bukan sekadar memberikan modal, tetapi juga pendampingan dan pelatihan usaha. Ini sejalan dengan visi Pemprov Sulteng untuk menciptakan UMKM yang kuat, tangguh, dan mandiri,” tegas Mulyadi.
Dampak Positif untuk Pelaku Usaha Mikro
Banyak nasabah PNM yang telah merasakan langsung manfaat dari kolaborasi ini. Mereka tidak hanya mendapatkan tambahan modal, tetapi juga dibekali keterampilan manajerial usaha, pelatihan pencatatan keuangan, hingga strategi pemasaran berbasis digital.
Salah satu nasabah, Ibu Nuraini, pelaku usaha kuliner di Palu Barat, mengaku usahanya berkembang signifikan sejak mendapat pembiayaan dari PNM dan mengikuti pelatihan kewirausahaan.
“Dulu saya cuma jualan dari rumah, sekarang sudah bisa buka warung kecil dan punya dua pegawai. Saya jadi lebih percaya diri, dan tahu cara kelola keuangan usaha,” ujarnya dengan penuh semangat.
Baca juga: Sambut HUT RI ke-80, Pemkot Palu Gelar Empat Kali Pasar Murah Sepanjang Agustus 2025
PNM Dorong Inklusi Keuangan dan Kemandirian Perempuan
Pimpinan PNM Cabang Palu, Rizki Hadi, menyatakan bahwa misi utama pihaknya bukan sekadar menyalurkan pembiayaan, melainkan juga membangun kemandirian ekonomi perempuan melalui inklusi keuangan.
Hingga pertengahan tahun 2025, PNM Palu tercatat telah melayani lebih dari 15.000 nasabah aktif, mayoritas adalah perempuan prasejahtera yang kini berkembang menjadi pelaku usaha produktif.
“Kami hadir untuk memperluas akses keuangan bagi mereka yang tidak terlayani oleh perbankan. Melalui program pembinaan usaha, mereka bisa naik kelas dan lebih berdaya secara ekonomi,” jelas Rizki.
Langkah Pemprov Sulteng: Perluas Dampak, Perkuat Ekosistem
Pemprov Sulteng melalui Dinas Koperasi dan UMKM berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi dengan PNM serta lembaga lain yang memiliki visi serupa. Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah:
-
Menyediakan ruang promosi bagi pelaku UMKM binaan PNM dalam event pameran lokal dan nasional
-
Mendorong pelatihan lanjutan berbasis digitalisasi usaha
-
Menyusun roadmap bersama untuk memperluas jangkauan program ke kabupaten/kota lain di Sulteng
“UMKM kuat, ekonomi daerah bangkit. Pemprov Sulteng dan PNM Palu siap melangkah bersama.”
