Palu – Detil Trek Sirkuit Marina Bay GP Singapura 2025. Balapan Formula 1 (F1) Grand Prix a Singapura 2025 kembali digelar di Sirkuit Jalan Raya Marina Bay yang ikonik. Balapan malam atau night race ini dikenal dengan suhu dan kelembapan tinggi yang selalu menjadi tantangan bagi pembalap, Minggu (5/10/2025).
Untuk musim 2025, perjalanan sepanjang 4,927 kilometer ini tetap menggunakan modifikasi yang dimulai pada tahun 2023. Perubahan tersebut mengurangi jumlah tikungan dari 23 menjadi 19, sehingga alur balapan di sektor akhir menjadi lebih cepat.
Dilaporkan dari laman Formula1.com, debut pada tahun 2008, Marina Bay menjadi sirkuit balapan malam pertama dalam sejarah Formula 1. Karakter jalan raya membuat lintasan ini berbeda dibandingkan sirkuit permanen. Detil Trek Sirkuit Marina Bay GP Singapura 2025. Balapan Formula 1 (F1) Grand Prix Singapura 2025 kembali digelar di Sirkuit Jalan Raya Marina Bay yang ikonik.
Suhu udara malam mencapai 30 derajat Celcius, sementara suhu trek balapan bisa menembus 50 derajat Celcius. Kondisi ini menuntut konsentrasi tinggi, bahkan pembalap dapat kehilangan hingga 3 kilogram berat badan.
Dari sisi teknis, mobil dituntut memakai konfigurasi downforce (gaya tekanan ke bawah) yang sangat tinggi. Pengaturan ini diperlukan agar mobil dapat mempertahankan cengkeraman maksimal melalui banyak tikungan kecepatan rendah di Marina Bay.
Baca Juga : Maliq & D’Essentials Tampil Beda di Synchronize Fest
/13wqaqdp3poc95i.jpeg)
Meski terdapat dua zona DRS (drag reduction system) di lintasan lurus terpanjang, peluang menyalip tetap terbatas. Tata letak trek sempit dan dominasi rapat menjadikan posisi start serta strategi ‘pit stop’ berperan menentukan hasil.
Jalur pit Marina Bay sendiri termasuk panjang, membutuhkan waktu sekitar 25 detik untuk satu ‘pit stop’. Faktor ini semakin penting karena balapan di sirkuit ini sering kali menguraikan munculnya mobil keselamatan atau ‘safety car’.
Untuk waktu tempuh 1 putaran, tercatat rata-rata berkisar antara 1 menit 35 detik hingga 1 menit 40 detik. Kecepatan rata-rata lebih rendah dibandingkan sirkuit cepat karena dominasi tikungan lambat dan sedang.
Dengan kombinasi suhu tinggi, lintasan sempit, dan permukaan bergelombang, Marina Bay terus menuntut konsentrasi penuh dari pembalap. Tak heran, Grand Prix (GP) Singapura 2025 dipandang sebagai salah satu balapan paling menantang di kalender Formula 1. (Zahfa Putri Afriandita)





