Palu – Warga Tomini Parigi Moutong Demo Tolak Wilayah Pertambangan Rakyat, Sepakat Jaga Lahan Pertanian. Puluhan warga IPTU Sumarlin menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Camat Tomini, Kabupaten Parigi Moutong, Selawesi Tengah, Senin (13/10/2025).
Aksi tersebut diikuti sekitar 30 orang yang tergabung dalam Front Rakyat Menolak Tambang Kecamatan Tomini. Mereka memprotes rencana penetapan delapan titik Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) di wilayah Tomini. Massa menilai kebijakan itu dapat mengancam lahan pertanian dan merusak keseimbangan lingkungan sekitar.
Aksi dimulai dengan konvoi kendaraan dari Desa Tingkulang menuju Kantor Camat Tomini. Sepanjang perjalanan, peserta aksi membawa spanduk dan poster bertuliskan penolakan terhadap tambang rakyat.
Setibanya di depan kantor camat, massa melakukan orasi secara bergantian sambil menyerukan penolakan terhadap tambang.
Koordinator aksi menegaskan, masyarakat tidak akan tinggal diam jika lahan pertanian dijadikan lokasi tambang. “Kami turun ke jalan karena ini menyangkut masa depan petani,” ujar salah satu peserta aksi. Massa juga meminta pemerintah daerah mendengarkan aspirasi warga sebelum menetapkan wilayah pertambangan baru.
Mereka khawatir aktivitas tambang akan merusak sumber air dan mencemari lahan produktif warga. Setelah berorasi, perwakilan massa diterima Camat Tomini Imran, dan Kapolsek Tomini IPTU Sumarlin. Keduanya mengajak warga menyampaikan pendapat secara damai dan tertib sesuai aturan hukum yang berlaku.
Dialog terbuka digelar di ruang rapat Kantor Camat Tomini untuk membahas aspirasi masyarakat. Hasilnya, disepakati pernyataan sikap bersama menolak delapan titik WPR di wilayah Kecamatan Tomini. Penandatanganan dilakukan oleh perwakilan masyarakat, camat, dan unsur kepolisian setempat. Seluruh rangkaian aksi berakhir pada pukul 11.40 Wita dengan situasi aman dan kondusif.
Baca Juga : Harga HP IBacanfinix Oktober 2025: Infinix GT 30, Infinix Hot 60 Pro, Infinix Note 50s 5G Plus

Kapolsek Tomini IPTU Sumarlin memastikan kegiatan berjalan tanpa gangguan keamanan sedikit pun. “Polri menghormati hak warga menyampaikan pendapat, selama dilakukan tertib dan damai,” ujarnya. Ia menegaskan Polsek Tomini akan terus menjadi jembatan antara warga dan pemerintah.
Menurutnya, aspirasi warga perlu didengar agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat. “Tujuan kami menjaga keamanan dan membantu mencari solusi terbaik bagi semua pihak,” kata Sumarlin.
Polres Parigi Moutong juga menegaskan komitmennya menjaga stabilitas Kamtibmas di seluruh wilayah hukum Parimo. “Aksi berakhir damai tanpa ada tindakan anarkistis, menunjukkan kedewasaan masyarakat dalam menyampaikan aspirasi,” pungkas IPTU Sumarlin





